Pertumbuhan
Individu
Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki
peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai
kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Individu menurut konsep
Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk
ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang
meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
1.
Raga, merupakan
bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu
dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama.
2.
Rasa, merupakan
perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam
semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan.
3.
Rasio atau
akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi
segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk
mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
4.
Rukun atau
pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup
berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun
inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang
sering disebut masyarakat.
Pengertian Pertumbuhan
Menurut
aliran psikologi gestalt pertumbuhan adalah proses diferensiasi. Dalam proses
diferensiasi yang pokok adalah keseluruhan sedang bagian-bagian hanya mempunyai
arti sebagai bagian dari keseluruhan dalam hubungan fungsional dengan
bagian-bagian yang lain. Jadi menurut proses ini keseluruhan yang lebih dahulu
ada, baru kemudian menyusul bagian-bagiannya. Dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan ini adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia
dalam mengenal suatu yangsemula mengenal sesuatu secara keseluruhan baru
kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
Konsep
aliran sosiologi tentang pertumbuhan menganggap pertumbuhan itu adalah proses
sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat mula-mula yang asosial atau juga
sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.
Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu, yaitu:
- Faktor Biologis
Semua
manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala,
tangan , kaki dan lainya. Hal ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan
dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan biologis yang bersifat
khusus. Artinya, setiap individu tidak semua ada yang memiliki karakteristik
fisik yang sama.
- Faktor Geografis
Setiap
lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya.
Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik dan menimbulkan
kepribadian setiap individu yang baik juga. Namun jika lingkungan fisiknya
kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan
tercipta suatu keadaan yang tidak baik pula.
- Faktor Kebudayaan Khusus
Perbedaan
kebuadayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti
semua individu yang ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama
juga memiliki kepribadian yang sama juga.
Dari
semua faktor-faktor diatas dan pengaruh dari lingkungan sekitar seperti
keluarga dan masyarakat maka akan memberikan pertumbuhan bagi suatu individu.
Seiring berjalannya waktu, maka terbentuklah individu yang sesuai dan dapat
menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
Fungsi Keluarga
Dalam kehidupan keluarga sering kita jumpai adanya
pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan. Suatu pekerjaan atau tugas yang harus
dilakukan itu biasa disebut fungsi. Fungsi keluarga adalah suatu
pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh
keluarga itu.
Fungsi yang dijalankan keluarga
adalah :
- Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
- Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
- Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
- Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
- Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
- Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
- Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.
- Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.
- Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman di antara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
Macam-Macam
Fungsi Keluarga
- Fungsi Biologis
Persiapan perkawinan yang perlu
dilakukan oleh orang-orang tua bagi anak anaknya dapat berbentuk antara lain
pengetahuan tentang kehidupan sex bagi suami isteri, pengetahuan untuk mengurus
rumah tangga bagi ang isteri, tugas dan kewajiban bagi suami, memelihara
pendidikan bagi anak-anak dan lain-lain. Setiap manusia pada hakiaktnya
terdapat semacam tuntutan biologis bagi kelangsungan hidup keturunannya,
melalui perkawinan.
- Fungsi Pemeliharaan
Keluarga diwajibkan untuk berusaha
agar setiap anggotanya terlindung dari gangguan udara, penyakit dan bahaya
lainnya
- Fungsi Ekonomi
Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan
manusia yang pokok yaitu, kebutuhan makan dan minum, kebutuhan pakaian untuk
menutup tubuhnya dan kebutuhan tempat tinggal
- Fungsi Keagamaan
Keluarga diwajibkan untuk menjalani
dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam pelakunya sebagai
manusia yang takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Fungsi Sosial
Keluarga berusaha untuk
mempersiapkan anak-anaknya bekal-bekal selengkapnya dengan memperkenalkan
nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat
Individu,
Keluarga dan Masyarakat
Individu berasal dari
kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. Individu menekankan
penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa
mempengaruhi kehidupan manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23). Individu bukan berarti
manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi
kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan.
Individu adalah seorang
manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan
sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik
dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu,
yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang
bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang
lainnya. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan:
pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua
takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004:
64).
Keluarga berasal dari
bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok
kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki
hubungan darah, bersatu. Keluarga inti ”nuclear family” terdiri dari ayah, ibu,
dan anak-anak mereka.
Keluarga
adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah
tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara
Celis).
Dalam bahasa inggris, masyarakat
disebut society. Asal kata socius yang berarti kawan. Adapun kata masyarakat
berasal dari bahasa arab yang berarti berkumpul dan bekerja sama. Adanya saling
berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup yang
bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh kekuatan
lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Dengan menggunakan pikiran,
naluri, perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi
dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan dalm suatu
masyarakat.
Menurut Paul B. Horton & C. Hunt
masyarakat merupakan kumpulan
manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama,
tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan
sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.
Hubungan Individu, Keluarga dan
Masyarakat
Individu barulah dikatakan sebagai
individu apabila pada perilakunya yang khas dirinya itu diproyeksikan pada
suatu lingkungan sosial yang disebut masyarakat. Satuan-satuan lingkungan
sosial yang mengelilingi individu terdiri dari keluarga, lembaga, komunitas dan
masyarakat.
- Hubungan individu dengan keluarga
Individu memiliki hubungan yang erat
dengan keluarga, yaitu dengan ayah, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakak, dan
adik. Hubungan ini dapat dilandasi oleh nilai, norma dan aturan yang melekat
pada keluarga yang bersangkutan.
Dengan adanya hubungan keluarga ini,
individu pada akhirnya memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada dirinya
dalam keluarga.
- Hubungan individu dengan lembaga
Lembaga diartikan sebagai sekumpulan
norma yang secara terus-menerus dilakukan oleh manusia karena norma-norma itu
memberikan keuntungan bagi mereka.
Individu memiliki hubungan yang
saling mempengaruhi dengan lembaga yang ada disekelilingnya. Lingkungan
pekerjaan dapat membentuk individu dalam membentuk kepribadian. Keindividuan
dalam lingkungan pekerjaan dapat berperan sebagai direktur, ketua dan
sebagainya. Jika individu bekerja, ia akan dipengaruhi oleh lingkungan
pekerjaannya.
- Hubungan individu dengan komunitas
Komunitas dapat diartikan sebagai
satuan kebersamaan hidup sejumlah orang banyak yang memiliki teritorial
terbatas, memiliki kesamaan terhadap menyukai sesuatu hal dan keorganisasian
tata kehidupan bersama. Komunitas mencakup individu, keluarga dan lembaga yang
saling berhubungan secara independen.
- Hubungan individu dengan masyarakat
Hubungan individu dengan masyarakat
terletak dalam sikap saling menjungjung hak dan kewajiban manusia sebagai
individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Mana yang menjadi hak individu dan
hak masyarakat hendaknya diketahui dengan mendahulukan hak masyarakat daripada
hak individu. Gotong royong adalah hak masyarakat, sedangkan rekreasi dengan
keluarga, hiburan, shopping adalah hak individu yang semestinya lebih
mengutamakan hak masyarakat.
Urbanisasi
Urbanisasi adalah
perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang
cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa
dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial
kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung
dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak
hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu
masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda
dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi Urbanisasi berarti
persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari
desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri
dikategorikan 2 macam, yakni: Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk. Migrasi
penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk
tinggal menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan
penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk
mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang
biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi
media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Pengaruh-pengaruh
tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong, memaksa atau faktor
pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk yang menarik
perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau sebagian
contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan
urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.
Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
o
Kehidupan
kota yang lebih modern
o
Sarana
dan prasarana kota lebih lengkap
o
Banyak
lapangan pekerjaan di kota
o
Pendidikan
sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
o
Lahan
pertanian semakin sempit
o
Merasa
tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
o
Menganggur
karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
o
Terbatasnya
sarana dan prasarana di desa
o
Diusir
dari desa asal
o
Memiliki
impian kuat menjadi orang kaya
o
Memoderenisasikan
warga desa
o
Menambah
pengetahuan warga desa
o
Menjalin
kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
o
Mengimbangi
masyarakat kota dengan masyarakat desa
o
Makin
meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
o
Masalah
perumahan yang sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
o
Lingkungan
hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan kriminal
Sumber:
http://alhakiiim.blogspot.com/2012/10/pertumbuhan-individu.html
1. Individuum adalah nama latin dari…
2. Faktor apa yang mempengaruhi individu?
3. Fungsi keluarga untuk melindungi anggota keluarganya disebut fungsi…
4. Perpindahan penduduk dari desa ke kota disebut…
5. Apa keuntungan dari urbanisasi?
#Pertanyaan untuk kajian diatas
1. Individuum adalah nama latin dari…
a.
Masyarakat
b.
Kelompok
c.
Individu*
d.
Keluarga
e.
semua salah
2. Faktor apa yang mempengaruhi individu?
a.
Faktor biologis
b.
Faktor geografis
c.
Faktor kebudayaan khusus
d.
Faktor keturunan
e.
a, b dan c benar*
3. Fungsi keluarga untuk melindungi anggota keluarganya disebut fungsi…
a.
Pemeliharaan*
b.
Ekonomi
c.
Keagamaan
d.
Biologis
e.
Sosial
4. Perpindahan penduduk dari desa ke kota disebut…
a.
Migrasi
b.
Transmigrasi
c.
Hibernasi
d.
Urbanisasi*
e.
Rekreasi
5. Apa keuntungan dari urbanisasi?
a.
Makin
meningkatnya tuna karya
b.
Masalah
perumahan yang sempit
c.
maalah
kerawanan sosial
d.
Menambah
pengetahuan warga desa*
e.
Timbul
banyaknya kriminal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar