ILMU BUDAYA DASAR
AKAL, JASMANI, DAN ROHANI
BAB 1
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, kita sebagai manusia masih banyak yang
belum mengetahui apa sebenarnya Manusia itu, apa saja yang dimilikinya.
Seharusnya kita sebagai manusia sudah harus mengetahui apa sebenarnya seorang
manusia itu, apa saja yang dimilikinya, dan apa yang harus diperbuat. maka
makalah ini akan mengulas Apa itu Manusia dengan Akal, Jasmani dan
Rohani.
B. Tujuan
- Mengetahui apa itu manusia dari berbagai jenis ilmu pengetahuan
- Membahas tentang Pola Pikir Manusia
- Membahas tentang keterhubungan Akal, Jasmani dan Rohani
B. Tujuan
- Mengetahui apa itu manusia dari berbagai jenis ilmu pengetahuan
- Membahas tentang Pola Pikir Manusia
- Membahas tentang keterhubungan Akal, Jasmani dan Rohani
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mengenal Manusia
Manusia
dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan
atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo
sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari
golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal
kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana
dalam agama dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk
hidup. Dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam
antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya,
organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan
terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk
dukungan satu sama lain serta pertolongan.
B. Pola Pikir Manusia
Berbicara tentang manusia memang tidak ada habisnya, keseluruhannya itu telah
dimulai sejak awal Adam diciptakan atau mungkin sejak Adam melanggar larangan
Tuhan Sang Maha Pencipta sehingga diturunkan kebumi. Berawal dari sinilah maka banyak permasalahan – permasalahan yang
timbul hingga saat ini, yang kesemuanya tidak dapat dipisahkan dari pola pikir
yang telah membentuknya “manusia”. Karena pada dasarnya pola pikir itu sendiri
yang telah membentuk paradigma berpikir dan pandangan – pandangan hidup
manusianya. Sehingga pola pikir dan pandangan hidup setiap manusia berbeda –
beda tergantung dari apa yang ia dapat atau permasalahan – permasalahan yang
sering dihadapinya.
Setiap manusia pasti
memiliki pola pikir dan cara pandang tentang segala hal, karena pada setiap
manusia dilengkapi dengan akal. Dari permasalahan – permasalahan yang sering
dihadapinya akan melahirkan satu padanganan tentang bagaimana cara atau solusi
untuk menghadapi permasalahan – permasalahan itu. Baik permasalahan yang
dihadapi tentang suatu keinginan, ambisi serta cita – cita hingga konsep
kehidupan yang dilaluinya.
Pola pikir itu sendiri dapat timbul dengan sendirinya ketika manusia itu mendapatkan
suatu permasalahan hingga akhirnya akan terbentuk karakter oleh permasalahannya
itu sendiri. Karena ketika kita mulai berpikir maka kita sendiri telah dihadapi
oleh suatu masalah yang mungkin permasalahannya terlalu abstrak hingga
sulit untuk diungkapkan dengan kata.
Pandangan – pandangan
hidup pada dasarnya terbentuk oleh beberapa faktor yang sangat dominan
mempengaruhi manusia, antara lain ;
- Cita-cita
Cita
dan angan merupaka awal dari suatu permasalahan yang akan dihadapi sehingga
dapat membentuk karakter berpikir serta pola pikir dan pandangan hidup dari
suatu permasalahan yang timbul. Karena setiap kita bercita – cita atau
menginginkan sesuatu maka kita juga akan berpikir bagaimana meraih dan
mewujudkannya, sehingga cita – cita dapat menjadi faktor yang sangat
mempengaruhi pola pikir dan pandangan hidup seseorang.
- Pengalaman
Pengalaman
merupakan guru terbaik yang dimiliki oleh setiap orang. Belajar tidak hanya
membaca atau mendengar dan menulis saja, Belajar yang baik adalah
memadukan ketiganya menjadi satu kesatuan yaitu melakukan dengan melakukan maka
kita akan membaca karakter permasalahan, menganalisi permasalahan serta mencari
solusi dari permasalahan yang dihadapai “analisis” seningga dengan melalukan
maka kita telah belajar baik disengaja atau tidak.
- Pendidikikan
Pendidikan
merupakan faktor penunjang dari suatu pola pikir cara pandang karena pada
dasarnya pendidikan dapat merubah pola pikir dan cara berpikir seeorang.
Tentunya akan sangat berbeda cara berpikir dan cara menyelesaikan suatu
permasalahan seorang yang mengenyam pendidikan dengan orang yang tidak
mengenyam pendidikan. Meski pendidikan tidak dapat sepenuhnya menjadi jaminan
pembentukan karakter seseorang tetapi minimal dari pendidikan itulah seseorang
dapat menjadi sedikit dewasa dalam segala hal.
- Pergaulan
Karakter
manusia dapat terbentuk oleh pergaulan baik pergaulan dalam akademis “sekolah,
kampus atau lembaga lainnya”, ataupun non akademis “keluarga dan masyarakat”.
Pergaulan dapat membentuk kepribadian dan pola pikir seseorang. Maka dalam
pembentukan pola pikir dan cara pandang pergaulan sangat mempengaruhi karena
dalam pergaulan maka kita belajar melakukan “Pengalaman”.
Keempat faktor tersebut
merupakan faktor yang membentuk dan mempengaruhi pola pikir, kedewasaan dan
pandangan hidup seseorang karena tidaklah mungkin pandangan hidup serta
paradigma beripkir dan kedewasaan seseorang dapat timbul tanpa adanya faktor
yang mempengaruhi dan membentuknya, dalam hal ini adalah permasalahan –
permasalahan yang dihadapi baik dalam pencapaian suatu tujauan yang berkaitan
dengan cita dan angan hingga masalah percintaan.
C. Jasmani
Kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi alat tubuhnya dalam batas fisologi terhadap lingkungan (ketinggian, kelembapan suhu, dan sebagainya) danatau kerja fisik dengan yang cukup efisien tanpa lelah secara berlebihan. Secaraumum pengertian kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untukmenjalankan pekerjaan sehari hari dengan ringan dan mudah tanpa merasakankelelahan yang berarti dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan kegiatan yang lain.
Kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi alat tubuhnya dalam batas fisologi terhadap lingkungan (ketinggian, kelembapan suhu, dan sebagainya) danatau kerja fisik dengan yang cukup efisien tanpa lelah secara berlebihan. Secaraumum pengertian kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untukmenjalankan pekerjaan sehari hari dengan ringan dan mudah tanpa merasakankelelahan yang berarti dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan kegiatan yang lain.
D. Rohani
Membedakan yang salah dan
yang benar, serta menganalisis sesuatu yang sangat tergantung luas pengalaman
dan tingkat pendidikan formal maupun informal. Di samping itu rohani juga di
kenal dengan batin atau jiwa sehingga ini sangat di butuhkan dalam tubuh kita.
E. Keterhubungan dan
Potensi Jasmani, Rohani dan Akal
Potensi jasmani, Jasmani
sendiri yang berarti tubuh,jasad,bentuk fisik dari manusia. Sebagai manusia
yang sudah dikaruniai jasmani yang sempurna oleh Tuhan, maka sepatutnyalah kita
menjaga jasmani kita. Misalnya menjaga kesehatan dengan makanan-makanan yang
sehat, juga kita melihat hal bermanfaat apa yang dapat kita lakukan dengan
jasmani kita. Kita bisa mengembangkannya dengan berolahraga dan menjaga jasmani
kita.
Kemudian
potensi rohani, rohani juga sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari
seseorang. Jika seseorang memiliki potensi rohani yang bai maka kehidupannya
akan baik pula. Masalah tentang rohani menurut saya sangat berhubungan antara
manusia dengan Penciptanya. Jika kita memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan
maka kita akn mendapatkan potensi-potensi rohani kita. Ini merupakan inti dari
kehidupan kita, karena dari hubungan dengan Penciptalah seseorang menentukan
akal mereka. Maskudnya jika seseorang ingin berpikiran buruk, jika dia memiliki
hubungan yang baik dengan Tuhan maka pikiran yang buruk itu akan hilang.
Pada dasarnya manusia adalah mahluk yang
mulia. Manusia di karuniai akal dan pikiran oleh Tuhan. Oleh karena itu kita
harus mengetahui potensi akal itu seperti apa dan bagaimana cara
mengembangkannya. Kata akal sendiri berarti suatu peralatan
rohaniah manusia yang berfungsi untuk membedakan yang salah dan yang benar
serta menganalisis sesuatu yang kemampuannya sangat tergantung luas pengalaman
dan tingkat pendidikan, formal maupun informal, dari manusia
pemiliknya. Dengan akal atau pikiran manusia dapat berkreasi, berkarya,
berbudi.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dalam kehidupan, manusia memiliki jasmani, rohani dan akal yang masing-masing
dari itu memiliki fungsi yang sangat vital tentunya. Setiap manusia memiliki
akal, akan tetapi jika ia tidak menggunakan akalnya dengan baik maka itu akan
membuat pengaruh buruk bagi kehidupannya. Manusia juga memiliki jasmani,
dimana jika jasmani kita baik maka aktifitas akan lancar dan terakhir
manusia memiliki rohani yaitu ketuhanan, dengan Rohani yang baik maka hidup pun
akan damai.
B.
Saran
Demi menumbuhkan kesetimbangan dalam kehidupan kita harus memperhatikan
kesehatan Jasmani, Rohani dan Akal. Jika salah satu dari ketiga hal tersebut
tidak diperhatikan, maka akan menimbulkan kecanggungan dalam aktivitas sehari-hari. Sebagai
manusia, kita hendaknya menggunakan akal,jasmani, dan rohani dengan
sebaik-baiknya agar hidup kita lebih terarah dan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA