Rabu, 01 Juli 2015

IBD : AKAL, JASMANI, DAN ROHANI

ILMU BUDAYA DASAR
AKAL, JASMANI, DAN ROHANI



BAB 1 
PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang

           Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, kita sebagai manusia masih banyak yang belum mengetahui apa sebenarnya Manusia itu, apa saja yang dimilikinya. Seharusnya kita sebagai manusia sudah harus mengetahui apa sebenarnya seorang manusia itu, apa saja yang dimilikinya, dan apa yang harus diperbuat. maka makalah ini akan mengulas Apa itu Manusia dengan Akal, Jasmani dan Rohani. 


B.  Tujuan

    - Mengetahui apa itu manusia dari berbagai jenis ilmu pengetahuan
    - Membahas tentang Pola Pikir Manusia
    - Membahas tentang keterhubungan  Akal, Jasmani dan Rohani

BAB II
PEMBAHASAN
    
A. Mengenal Manusia
    
           Manusia dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana dalam agama dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup. Dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.

B. Pola Pikir Manusia

            Berbicara tentang manusia memang tidak ada habisnya, keseluruhannya itu telah dimulai sejak awal Adam diciptakan atau mungkin sejak Adam melanggar larangan Tuhan Sang Maha Pencipta sehingga diturunkan kebumi. Berawal dari sinilah maka banyak permasalahan – permasalahan yang timbul hingga saat ini, yang kesemuanya tidak dapat dipisahkan dari pola pikir yang telah membentuknya “manusia”. Karena pada dasarnya pola pikir itu sendiri yang  telah membentuk paradigma berpikir dan pandangan – pandangan hidup manusianya. Sehingga pola pikir dan pandangan hidup setiap manusia berbeda – beda tergantung dari apa yang ia dapat atau permasalahan – permasalahan yang sering dihadapinya.
Setiap manusia pasti memiliki pola pikir dan cara pandang tentang segala hal, karena pada setiap manusia dilengkapi dengan akal. Dari permasalahan – permasalahan yang sering dihadapinya akan melahirkan satu padanganan tentang bagaimana cara atau solusi untuk menghadapi permasalahan – permasalahan itu. Baik permasalahan yang dihadapi tentang suatu keinginan, ambisi serta cita – cita hingga konsep kehidupan yang dilaluinya.
            Pola pikir itu sendiri dapat timbul dengan sendirinya ketika manusia itu mendapatkan suatu permasalahan hingga akhirnya akan terbentuk karakter oleh permasalahannya itu sendiri. Karena ketika kita mulai berpikir maka kita sendiri telah dihadapi  oleh suatu masalah yang mungkin permasalahannya terlalu abstrak hingga sulit untuk diungkapkan dengan kata.
Pandangan – pandangan hidup pada dasarnya terbentuk oleh beberapa faktor yang sangat dominan mempengaruhi manusia, antara lain ;

  1. Cita-cita
Cita dan angan merupaka awal dari suatu permasalahan yang akan dihadapi sehingga dapat membentuk karakter berpikir serta pola pikir dan pandangan hidup dari suatu permasalahan yang timbul. Karena setiap kita bercita – cita atau menginginkan sesuatu maka kita juga akan berpikir bagaimana meraih dan mewujudkannya, sehingga cita – cita dapat menjadi faktor yang sangat mempengaruhi pola pikir dan pandangan hidup seseorang.
  1. Pengalaman
Pengalaman merupakan guru terbaik yang dimiliki oleh setiap orang. Belajar tidak hanya membaca atau mendengar dan menulis saja, Belajar yang baik adalah  memadukan ketiganya menjadi satu kesatuan yaitu melakukan dengan melakukan maka kita akan membaca karakter permasalahan, menganalisi permasalahan serta mencari solusi dari permasalahan yang dihadapai “analisis” seningga dengan melalukan maka kita telah belajar baik disengaja atau tidak.
  1. Pendidikikan
Pendidikan merupakan faktor penunjang dari suatu pola pikir cara pandang karena pada dasarnya pendidikan dapat merubah pola pikir dan cara berpikir seeorang. Tentunya akan sangat berbeda cara berpikir dan cara menyelesaikan suatu permasalahan seorang yang mengenyam pendidikan dengan orang yang tidak mengenyam pendidikan. Meski pendidikan tidak dapat sepenuhnya menjadi jaminan pembentukan karakter seseorang tetapi minimal dari pendidikan itulah seseorang dapat menjadi sedikit dewasa dalam segala hal.
  1. Pergaulan 
Karakter manusia dapat terbentuk oleh pergaulan baik pergaulan dalam akademis “sekolah, kampus atau lembaga lainnya”, ataupun non akademis “keluarga dan masyarakat”. Pergaulan dapat membentuk kepribadian dan pola pikir seseorang. Maka dalam pembentukan pola pikir dan cara pandang pergaulan sangat mempengaruhi karena dalam pergaulan maka kita belajar melakukan “Pengalaman”.
Keempat faktor tersebut merupakan faktor yang membentuk dan mempengaruhi pola pikir, kedewasaan dan pandangan hidup seseorang karena tidaklah mungkin pandangan hidup serta paradigma beripkir dan kedewasaan seseorang dapat timbul tanpa adanya faktor yang mempengaruhi dan membentuknya, dalam hal ini adalah permasalahan – permasalahan yang dihadapi baik dalam pencapaian suatu tujauan yang berkaitan dengan cita dan angan hingga masalah percintaan.


C. Jasmani

Kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi alat tubuhnya dalam batas fisologi terhadap lingkungan (ketinggian, kelembapan suhu, dan sebagainya) danatau kerja fisik dengan yang cukup efisien tanpa lelah secara berlebihan. Secaraumum pengertian kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untukmenjalankan pekerjaan sehari hari dengan ringan dan mudah tanpa merasakankelelahan yang berarti dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan kegiatan yang lain.

D. Rohani

Membedakan yang salah dan yang benar, serta menganalisis sesuatu yang sangat tergantung luas pengalaman dan tingkat pendidikan formal maupun informal. Di samping itu rohani juga di kenal dengan batin atau jiwa sehingga ini sangat di butuhkan dalam tubuh kita.

E. Keterhubungan dan Potensi Jasmani, Rohani dan Akal 

Potensi jasmani, Jasmani sendiri yang berarti tubuh,jasad,bentuk fisik dari manusia. Sebagai manusia yang sudah dikaruniai jasmani yang sempurna oleh Tuhan, maka sepatutnyalah kita menjaga jasmani kita. Misalnya menjaga kesehatan dengan makanan-makanan yang sehat, juga kita melihat hal bermanfaat apa yang dapat kita lakukan dengan jasmani kita. Kita bisa mengembangkannya dengan berolahraga dan menjaga jasmani kita.
            Kemudian potensi rohani, rohani juga sangat berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari seseorang. Jika seseorang memiliki potensi rohani yang bai maka kehidupannya akan baik pula. Masalah tentang rohani menurut saya sangat berhubungan antara manusia dengan Penciptanya. Jika kita memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan maka kita akn mendapatkan potensi-potensi rohani kita. Ini merupakan inti dari kehidupan kita, karena dari hubungan dengan Penciptalah seseorang menentukan akal mereka. Maskudnya jika seseorang ingin berpikiran buruk, jika dia memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan maka pikiran yang buruk itu akan hilang. 
 Pada dasarnya manusia adalah mahluk yang mulia. Manusia di karuniai akal dan pikiran oleh Tuhan. Oleh karena itu kita harus mengetahui potensi akal itu seperti apa dan bagaimana cara mengembangkannya. Kata akal sendiri berarti suatu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk membedakan yang salah dan yang benar serta menganalisis sesuatu yang kemampuannya sangat tergantung luas pengalaman dan tingkat pendidikan, formal maupun informal, dari manusia pemiliknya. Dengan akal atau pikiran manusia dapat berkreasi, berkarya, berbudi.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.  Kesimpulan

          Dalam kehidupan, manusia memiliki jasmani, rohani dan akal yang masing-masing dari itu memiliki fungsi yang sangat vital tentunya. Setiap manusia memiliki akal, akan tetapi jika ia tidak menggunakan akalnya dengan baik maka itu akan membuat pengaruh buruk bagi kehidupannya. Manusia juga memiliki jasmani, dimana  jika jasmani kita baik maka aktifitas akan lancar dan terakhir manusia memiliki rohani yaitu ketuhanan, dengan Rohani yang baik maka hidup pun akan damai.

B.   Saran 

         Demi menumbuhkan kesetimbangan dalam kehidupan kita harus memperhatikan kesehatan Jasmani, Rohani dan Akal. Jika salah satu dari ketiga hal tersebut tidak diperhatikan, maka akan menimbulkan kecanggungan dalam aktivitas sehari-hari. Sebagai manusia, kita hendaknya menggunakan akal,jasmani, dan rohani dengan sebaik-baiknya agar hidup kita lebih terarah dan lebih baik lagi.

























DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar